Sindrom Kulit Kedutan
Feline hyperesthesia syndrome (FHS), juga dikenal sebagai "sindrom kulit berkedut" dan "epilepsi psikomotor," adalah kondisi kucing langka yang ditandai dengan menggigit atau menjilati punggung, ekor, dan tungkai panggul secara berlebihan.
Sistem saraf dan neuromuskular, serta kulit, semuanya terpengaruh.
Gejala mungkin muncul pada usia berapa pun dan pada jenis kucing apa pun.
Anjing ras, khususnya Siam, Abyssinians, Burma, dan Himalaya, tampaknya rentan terhadap penyakit ini.
Gejala FHS sering bermanifestasi dalam episode yang mungkin berlangsung dari detik hingga beberapa menit.
Seekor kucing akan bertindak normal di antara pertarungan sebelum menunjukkan gejala FHS.
Gejalanya adalah kulit berkedut, ekor mengibas kuat, dan sering menggigit atau menjilati punggung, ekor, dan tungkai panggul.
Kucing dengan kondisi ini sering memiliki pupil yang melebar, tampak cemas, dan menunjukkan perilaku yang tidak menentu.
Selain rambut rusak dan folikel rambut yang rontok karena jilatan kucing yang kuat, pemeriksaan fisik biasanya tidak menunjukkan kelainan neurologis atau kelainan parah.
Telah diklaim bahwa merangsang otot punggung mengganggu beberapa kucing dan dapat menyebabkan insiden.
Ini dapat terjadi sebagai akibat dari masalah perilaku yang mendasarinya, gangguan kejang, atau kondisi neurotik lainnya.
Kucing yang gugup atau hiperaktif dianggap lebih rentan.
Stres lingkungan juga dapat menjadi penyebab kondisi tersebut.